Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Labels

Iklan


 

Iklan


 

Indeks Berita

KOMUNIKSASI KUNCI KEHARMONISAN KELUARGA

Jumat, 15 Desember 2023 | 15.12.23 WIB | 0 Views Last Updated 2023-12-15T17:05:04Z



Luthfiyah Zulfaini Silalahi, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Semester 7, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara,2023

 





KOMUNIKSASI KUNCI KEHARMONISAN KELUARGA

 

Komunikasi adalah kunci keharmonisan setiap keluarga. Untuk menjalin keharmonisan, maka kita sebagai orang tua di tuntut memahami dan memiliki komunikasi yang efektif.

 

Bagaimanasih komunikasi efektif itu?.

Komunikasi efektif itu cara orang tua mengarahkan kepada anak dan anaklah yang menyampaikan gagasan kepada orang tua dalm suasana yang saling memahami dan dengan kenyamanan. Komunikasi ini di katakan efektif ketika orang tua atau anak saling bersedia mendengar dan menyampaikan pesan untuk mencapai tujuan berkomunikasi.

 

Apasih manfaat dan tujuan komunikasi?

Nah, manfaat komunikasi yang baik yaitu anak merasa diperhatikan dan merasa di cintai orang tua ketika orang tua berkomunikasi yang baik dengan anak. Ketika orang tua sudah baik berkomunikasi dengan anak maka anak pun akan terbuka membicarakan semua permasalahan.

Lalu, orang tua juga lebih mudah menerima ide, keinginan, keluhan, dan apa yang di harapkan anak, sehingga anak terus mengembangkan perilaku yang baik.

Adapun tujuan komunikasi yaitu, dengan berkomunikasi dapat menyampaikan perasaan, pikiran, dan perilaku kepada anak dengan jelas. Dapat memberikan araaagan dan nilai yang baik kepada anak. Ketika kita berkomunikasi yang baik tujuannya juga dapat mendampingi anak menemukan jalan keluar dari permasalahannya.

Sebagai guru, harus memahami komunikasi yang baik dalam tingkatan umurnya.  Pada anak usia 7-9 Tahun, anak belajar mengungkapkan perasaannya, anak sudah dapat belajar bertanya, belajar mencari pemecahan masalah yang dihadapi, mulai mencoba bahasa asing atau gaul, belajar memahami perbedaan pendapat, belajar berteman.

Pada usia 10-12 tahun, anak pada tingkatan usia ini belajar memahami sebab-akibat, belajar menyelesaikan suatu permasalahan, belajar mencari teman yang memiliki minat yang sama, belajar menyampaikan ide dan memberikan saran, belajar mendapatkan informasi, dan khusus bagi anak perempuan perlu teman bicara untuk menyampaikan perasaannya.

 

Kalimat dari KI Hajar Dewantara, “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”.

Cara kita berbicara kepada anak-anak kita akan menjadi suara hati mereka.

 

Pentingkah keterampilan komunikasi dikuasai oleh orang tua?.

Sangat penting keterampilan komunikasi dikuasai oleh orang tua. Keterampilan yang bagaimana yang dikuasai oleh orang tua?.

Yang pertama ada keterampilan berempati. Keterampilan berempati ini memposisikan diru pada situasi yang sedang anak alami. Yang kedua ada keterampilan menyimak. Pada keterampilan menyimak ini, orang tua mendengarkan pesan-pesan anak dengan selesai. Lalu posisi orang tua memberikan tanggapan.

Yang ketiga, keterampilan bertanya. Keterampilan ini mengajukan pertanyaan yang merangsang anak untuk berpikir. Yang ke empat, keterampilan bercerita. Keterampilan ini orang tua bercerita dengan bahasa yang dapat di pahami anak dengan tekanan suara yang sesuai dengan ceritanya. Yang ke lima, keterampilan memberikan umpan balik. Keterampilan ini orang tua memberikan tanggapan sehingga anak dapat mengungkapkan lebih jelas maksudnya.

 

Bagaimanasih Kiat Meningkatkan Komunikasi Efektif dengan Anak SD ?

Pahami terlebih dahulu situasi anak. Sebagai orang tua, kita memahami dulu bagaimana situasi anak. Lalu, setelah kita paham bagaimana situasi anak, pada saat itulah komunikasi yang efektif untuk kita mendekatkan diri pada anak.

Tatap mata anak dengan posisi sejajar. Pastikan anak merasa nyaman dan diperhatikan ketika berkomunikasi.

Lihat ekspresi wajah anak. Bertanyalah kepada anak tentang apa yang sedang terjadi.

Bicaralah dengan nada suara tenang dan pelan. Anak tidak hanya memperhatikan pesan yang disampaikan, tetapi juga memperhatikan cara kita menyampaikan pesan.

Ajukan pertanyaan terbuka yang membuat anak dapat bercerita lebih banyak, misalnya: “Apa kegiatanmu hari ini?”

Lakukan kegiatan bersama yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan anak, seperti  membaca buku, berolahraga, atau  memasak.

Hindari memotong pembicaraan anak. Berikan kesempatan kepada anak untuk bercerita hingga selesai. Apabila sedang sibuk, sampaikan kepada anak waktu yang disediakan untuk mendengarkan cerita anak.

Hindari benda atau situasi yang mengganggu selama berbicara dengan anak, misalnya menerima telepon atau menonton televisi.

Hindari menguasai pembicaraan, terutama dalam menjawab pertanyaan atau menghadapi perilaku negatif anak.

Lebih baik menceritakan pengalaman Ayah dan Bunda pada masa kecil yang mirip dengan pengalaman anak.

Bersikaplah tenang dan bersabar agar anak berani bercerita tentang kesalahannya.

Gali informasi sebanyak mungkin agar mendapatkan solusi bersama-sama.

Hindari topik pembicaraan yang berulang, seperti nilai pelajaran.

Ajukan pertanyaan dengan beragam topik, seperti: pengalaman lucu di sekolah, perasaan anak hari ini, atau perilaku teman yang seru.

 

Bagaimanasih Cara Meningkatkan Komunikasi?

Setiap orang tua mempunyai pengalaman yang baik dalam berbicara, setidaknya satu pengalaman. Bagikan cerita pengalaman baik Anda kepada orang tua lainnya. Tanyakan pengalaman baik dari orang tua yang lain.

Gunakan beberapa contoh pertanyaan contoh berikut ini:

Coba ingat pengalaman Ayah dan Bunda ketika berkumpul bersama anggota keluarga.

Bagaimana ceritanya?

Siapa yang memulai percakapan?

Siapa yang memberikan tanggapan positif?

Pertanyaan adalah pembuka komunikasi yang efektif. Pertanyaan yang baik akan menjadikan komunikasi efektif.

Apa yang Ayah dan Bunda rasakan?

Apa kiat-kiat komunikasi yang berhasil

dilakukan di keluarga Ayah dan Bunda?

Pertanyaan adalah pembuka komunikasi yang efektif. Pertanyaan yang baik akan menjadikan komunikasi efektif.

Apa kejadian lucu di sekolah hari ini?

Siapa teman yang membantumu di sekolah?

Apa yang kamu rasakan saat berkemah?

Permainan apa yang kamu lakukan sore tadi?

Beberapa contoh pertanyaan yang menarik:

Pertanyaan adalah pembuka komunikasi yang efektif. Pertanyaan yang baik akan menjadikan komunikasi efektif. Ganti pertanyaan, ubah pola komunikasi keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update